AKM itu Lintas Mapel, Literasi Bukan Hanya Bahasa, Numerasi Bukan Hanya Matematika.

Pada tahun 2021 Kemendikbud  akan menyelenggarakan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter sebagai pengganti Ujian Nasional. Asesmen ini ,tersebut tidak berdasarkan mata pelajaran atau penguasaan materi kurikulum seperti Ujian Nasional yang selama ini diterapkan, melainkan melakukan pemetaan terhadap dua kompetensi minimum siswa, yakni dalam hal literasi dan numerasi. 


Literasi dan numerasi sebagai lintas mata pelajaran, jadi literasi bukan bahasa Indonesia numerasi bukan matematika.

Sebenarnya fokus literasi, numerasi, pendidikan karakter ini membutuhkan pemikiran yang tidak terikat pada satu mata pelajaran. Hal ini membuat para pengajar dalam hal ini guru perlu mendorong bagaimana agar dapat menciptakan ruang-ruang belajar yang baik apakah dengam project bersama-sama dengan para peserta didik

Tetapi  literasi, numerasi harusnya perlu ditingkatkan. Terutama dalam hal untuk memahami ilmu pendidikan dalam mata pelajaran, jadi literasi tak hanya sebatas bahasa, namun lebih dari itu. Literasi itu lintas mata pelajaran, semua mata pelajaran membutuhkan literasi, ini lah menjadi tantangan guru untuk menyampaikan ke peserta didik bahwa literasi bukan sekedar bahasa.


Fokusnya pada meaning. Literasi dan numerasi pada intinya adalah bagaimana memaknai informasi yang bermacam-macam , missal grafik , tabel dsb. Kalau literasi, informasi dalam bentuk teks bahkan bisa informasi dalam bentuk gambar. Kalau numerasi, informasi dalam bentuk angka dan kemudian maknanya seperti apa. Sehingga informasi yang bermacam-macam itu dapat dipahami.

Selain literasi dan numerasi juga ada survey karakter, hal tersebut sejalan dengan upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, sebagai dasar Negara Indonesia. Nilai Pancasila yang berketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, cinta tanah air–persatuan Indonesia, kerakyatan-demokrasi, dan keadilan sosial,  itu merupakan nilai-nilai yang tumbuh kembang dan harus ada di dalam sistem pendidikan maupun setiap mata pelajaran.

Karakter itu harus dimaknai luas, tidak menjadi satu mata pelajaran baru, ini maple karakter , atau menjadi PPKN sebagai maple karakter sehingga pada saat belajar karakter, jadi kita harus belajar bagus’. Nanti kalau pelajaran yang lain, tidak harus  ada karakternya dong. Atau belajar sains, tidak ada karakternya. Perlu cara berpikir yang lebih komprehensif dan lintas disiplin untuk melakukan ini semua agar dapat berjalan dengan baik.  Itu embeded sebenarnya.

 

Sumber : Kemdikbud

Previous
Next Post »



1 komentar

  1. Mohon info terkini dpt disebarluaskan. Terutama sekali untuk AKM. Msh bnyk teman belum memahami Literasi bukan bahasa, numerasi bukan matematika, survey karakter bukan PPKn.

    BalasHapus